DPR Minta Pemerintah Kembali Prioritaskan Program KB

22-08-2011 / PIMPINAN

Wakil ketua DPR Priyo Budi Santoso mengatakan program keluarga berencana dan pembangunan keperempuanan harus kembali diprioritaskan dan menjadi program utama Pemerintah saat ini.

Selain itu, Priyo mengharapkan, DPR juga harus memfokuskan titik sentrum perhatiannya terhadap program perempuan yang selama ini terabaikan.

"DPR merasa gusar dalam 10 tahun terakhir perkembangan pembangunan berkelanjutan khususnya perlindungan terhadap perempuan kurang diprioritaskan, dahulu pada era Orba, Indonesia  mendapatkan award internasional sebagai pelopor program keluarga berencana nasional, bahkan selama dekade dapat dikurangi sampai rentangan 100 juta jiwa,"jelas Priyo saat menerima Parlemen Uni Eropa yang dipimpin oleh anggota parlemen dari Austria Petra Bayr, di Gedung Nusantara III, Senin, (22/8).

Menurutnya, kelalaian itu disebabkan, Indonesia masih membangun tatanan politik baru di tanah air. Saat ini pada era reformasi demokrasi Indonesia sudah mendekati demokrasi ala Yunani kuno.

Amerika Serikat, paparnya,  yang disebut sebagai  kampiun demokrasi telah dikalahkan oleh Indonesia. Saat ini, bangsa Indonesia telah menjalankan praktek demokrasi paling demokratis sedunia. Mulai dari Presiden, wakil rakyat, Gubernur, Bupati, Walikota bahkan kepala desa  melakukan Pemilu langsung (one man one vote)

Sementara anggota DPR Okky asokawati dari PPP mengatakan, DPR telah memberikan perhatian penuh di bidang kesehatan reproduksi dengan menambah 1 bab yang terdiri dari beberapa pasal. Sementara pada tahun 2009 pasal tentang reproduksi hanya 1 pasal saja.

Terkait bidan, jelasnya, memang banyak perempuan di Indonesia yang lahir tanpa dibantu oleh tenaga kesehatan yang memiliki sertifikasi yaitu dengan bantuan dukun. Hal itu berakibat meningkatnya kematian ibu dan bayi di pedesaan.

Pemerintah, paparnya, telah mengeluarkan kebijakan baru Jampersal, yang bertujuan meningkatkan potensi kelahiran bayi dan keselamatan ibu . "Saat ini banyak juga dukun yg biasanya mengurus kelahiran bekerjasama dengan bidan. Perempuan yg biasa dengan dukun, secara psikologis mengalami kegamangan karena itu diharapkan semakin terbiasa dengan tenaga kesehatan yang ada," paparnya. (si) foto:as/parle

BERITA TERKAIT
Tangki Kilang Cilacap Terbakar, Puan Maharani: Segera Audit Sistem Pengamanan Kilang Pertamina
15-11-2021 / PIMPINAN
Prihatin dengan insiden terbakarnya tangka kilang di Cilacap pada Minggu (14/11/2021) lalu, Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani meminta...
Tutup Piala KBPP Polri, Puan Harap Lahir Bibit Atlet Pesepak Bola
14-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menutup turnamen sepakbola Piala Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri usia dini yang...
Rachmat Gobel: Pemda Harus Cari Solusi Atasi Banjir Gorontalo
13-11-2021 / PIMPINAN
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel meminta Pemerintah Daerah Gorontalo harus cepat turun tangan menyelesaikan masalah banjir yang terjadi di...
Panen Padi di Banyuwangi, Puan Dorong Pertanian Dijadikan Agrowisata
12-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani melanjutkan rangkaian kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur dengan turut serta memanen padi...